PERADABAN
LEMBAH SUNGAI EUFRAT DAN TIGRIS (MESOPOTAMIA)
Geografis
dan Sejarah awal Mesopotamia
Mesopotamia merupakan salah satu
peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang
terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut
berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir
ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari
dua ratus mil, kedua sungai itu saling mendekat. Daerah yang dilalui kedua
sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa
tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini
menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan
sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu
Mereka
tentunya mula-mula adalah para peternak yang hidup sebagai nomad. Datang pula
kesitu bangsa Semit untuk kemudian bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelum
sampai ke lembah Eufrat dan Tigris bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar
kehidupan politik dan ekonomi pertanian.
Sejarah Mesopotamia diawali
dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua
di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang
terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik
dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin
Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan
penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad
berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad.
Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad
terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga
mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
Perkembangan Peradaban
Mesopotamia di Bidang Ekonomi
Pada dasarnya yang disebut
dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan
demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh
bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah
meneruskan dan mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola
ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan yang lebih
luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif
menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori.
Demikian juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli pemerintah. Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara.
Demikian juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli pemerintah. Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara.
Hasil pertanian diangkut dengan
kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil
pertanian. Meskipun industri bukan tumpuan utama, perekonomian bangsa sumeria
bukan berarti tidak berkembang dengan baik. Dengan kendaraan beroda yang
berhasil diciptakan. Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang
didatangkan dari negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan manufaktur,
untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah
lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang terbuat dari logam
mulia.diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar dan
pelancong yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah “bualan sabit
subur” menuju ke Timur Mediterrania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk
membawa produk-produk industry maupun pertanian bangsa Sumeria.
Bukti telah ada hubungan antara
Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya keasamaan pada budaya
tertentu antara keduanya. Yakni menggunakan sejenis senjata perang yang
berbentuk bnuga yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir
menujukan bahwa Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.
Di atas itu semua, bangsa Sumeria
adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara
hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan ditandatangani oleh saksi. Alat tukar
perdagangan yang sudah digunakan ialah logam mulia seperti emas dan perak.
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Sosial
1. Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia
terbahagi dua golongan yaitu :
a. Golongan
Pemerintah
Terdiri daripada Raja, Ketua pendeta,
ketua Tentera dan orang bangsawan.
b. Rakyat
· Terdiri daripada
rakyat bebas, petani, artisan, dan pedagang.
· Hamba daripada
tawanan perang.
2. Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperanan
sebagai:
a.
Ketua
kerajaan/pemerintah dan dianggap sebagai tuhan atau wakil tuhan dan pemilik negara
kota, dikenali teokrasi.
b. Ketua Tentara
c. Ketua pendeta/agama
d. Berkuasa melantik pembesar terutama ahli keluarga dalam
memegang jawatan di Zigurat.
e. Berkuasa dalam bidang ekonomi, pengutipan cukai tanah,
hasil pertanian dan perniagaan.
f. Ketua pemerintahan dan dibantu golongan bangsawan yang
ada ikatan kekeluargaan.
g.
Masyarakatnya
tidak menyembah raja saebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja Naramsin di Akkad
– gelar diri Raja Empat Penjuru Alam.
3. Bangsa-Bangsa Pendukung Peradaban Mesopotamia
a.
Bangsa Ubaid
Merupakan bangsa pertama yang
telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun. Bangsa ini bermata
pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air
sungai sebagai sarana irigasi pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
b.
Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan bangsa yang ada setelah
bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani yaitu
dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun
berbeda dengan para pendahulunya bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi
dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa
melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang
pertama mendiami Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa.
Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok
masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.
Bangsa ini
menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa-dewa
tersebut, antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa
Air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria
juga sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria
akhirnya berakhir setelah pada tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di
bawah pimpinan Sargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa Semit.
c.
Bangsa Akkad (± 2350 SM)
Memasuki tahun 2800 SM,
Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa
Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon. Memilih Agade sebagai
ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa
Sumeria yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya
Sumer Akkad berbahasa semit. Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki
cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa,
Etana, dan Gilgamesh.
d.
Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh
bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia berasal dari kata
babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di
selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon
menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang
terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai
pembuat Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari
pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang
itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah
ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata,
gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang
melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka
rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat
tercapai karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia,
kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran
tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada masa pemerintahan Hammurabi,
kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah Turki
sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di Siria.
Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya
Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya
Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
e.
Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun
bangsa Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang
terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota. Pemerintahan bangsa Assyria
bercorak militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Gelar
tersebut di dapat karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan
penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang
besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka
sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara
dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan
dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang
bertanggungjawab kepada Raja. Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan
daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya
yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat
maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal
adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah
lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan
(tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra,
pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah. Raja-raja
yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja
Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah.
Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia
Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang
Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai
sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.
f.
Bangsa Babilonia Baru
Tampilnya suku bangsa Khaldea
mengangkat kembali keperkasaan Babilonia yang dulu pernah jaya. Raja bangsa
Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon
dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia Baru.
Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman
gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai
keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan
menuju ke kota Babilonia. Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung
yang dipersembahkan untuk isterinya. Taman itu dibangun di atas bukit buatan.
Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput
dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang
dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat
dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat
menakjubkan.
Di bidang pengetahuan bangsa
Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa
depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib
seseorang juga ramalan tentang gerhana. Mereka membagi minggu dalam tujuh hari,
satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari
malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam
matahari (sundial). Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah
peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina. Ibukota Yerusalem
direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah Yudea. Bangsa Israel
termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak dan tawanan.
Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat
membekas bagi bangsa Israel. Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama
yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
g.
Bangsa Persia
Di bawah pimpinan Cyrus
berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan
menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian
dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura,
Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama
Cambysses.
Raja Cambysses berhasii
mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada tahun 525 SM
Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal
ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia
mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah
di Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa
untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan
dari Iskandar Zulkarnaen.
Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Budaya
Orang-orang Sumeria sudah
mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain
ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang
berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum
itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).
Tradisi
kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat
Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu
pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah memerintah
dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Menceritakan juga kehidupan yang
kekal dan kesaktian.
Orang-orang Sumeria sudah
mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk
mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan
musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas
kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya. Untuk
mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka
membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu
terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan
atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan
12 bulan menjadi 1 tahun.
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Religi/Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di
Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja
dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa
Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari
bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas
(Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria juga
menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang
memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang
berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah
lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.
Aspek
keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan ciri
berikut:
a. Mengamalkan kepercayaan banyak tuhan atau politiesme.
b. Raja sebagai wakil tuhan.
c. Pendeta ketuai upacara agama di Zigurat.
d. Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke
dalam gua yg penuh debu.
e. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan bersifat
ketuhanan/teokrasi.
Perkembangan Peradaban
Mesopotamia di Bidang HANKAM
Sejak awal pemerintahannya, Raja
Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang
peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan hukum
seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan
menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur
namanya.
Hukum tersebut berupa prasasti
batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di
tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali oleh
pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal
dengan Hukum atau Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi) dan merupakan hukum
atau undang-undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau
undang-undang itu ditulis tentang peraturanperaturan yang menyangkut bidang
pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu
terdiri dari 300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum
jenisjenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu, Raja
Hammurabi bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan
keamanan.
Aspek undang-undang ini dapat dicirikan dengan:
· Mengenalkan
Kod Undang-Undang Hammurabi
· Berteraskan
hak rakyat terhadap keadilan.
· Hukuman adalah setimpal dengan kesalahan, hukuman juga
berbeda mengikuti susunan lapisan masyarakat. Contoh:
Jika rakyat patah tulang
bangsawan juga tulangnya akan dipatahkan.
1.
Jika
bangsawan cedera atau patahkan tulang rakyat, hukumannya denda satu uang perak.
2.
Kod ini
mengandungi 282 undang-undang yang dipahat pada tembok.
3.
Dasar
perundangan tamadun Mesopotamia.
4.
Berjaya
mengelakkan wujudnya permasalahan di kalangan masyarakat pelbagai kaum dan
susun lapis masyarakat.
5.
Wujudkan
perpaduan dan mengukuhkan organisasi.
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Peninggalan bangsa Sumeria yang
antara lain berupa lukisan - lukisan para penguasa yang terlukis dalam peta,
kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh benda-benda
yang tidak berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karateristik kebudayaan
bangsa Sumeria dalam bidang arsitektur Sumeria terletak pada tingkat
kerumitannya yang khas. Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM )
dibangun berdasarkan perencaan yang rumit. Bangunan terdiri dari tangga yang
besar dan tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief dengan bentuk binatang
dan manusia. Sebenarnya orang-orang Sumeria lebih familiar dengan
bangunan-bangunan yang berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya batu
besar di Mesopotamia membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa Sumeria terdiri
dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan isinya berupa
cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang
kekar adalah bentuk khas seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Tradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Ceritakan juga kehidupan yang kekal dan kesaktian. Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Bahasa Aramaik merupakan
bahasa yang digunakan masyarakat Assyria, Kaldynia, Yahudi, dan Syria sejak 900
tahun sebelum Masehi. Istilah Aramaik diambil dari kata Aram, cucu Nabi Nuh
dari anak kelimanya, Sam. "Makanya, ada yang menyebut bahasa Aram. Bahasa
ini pertama kali berkembang di Padan Aram, lembah di barat daya Mesopotamia,
yang dihuni anak-cucu Aram. Dari lembah inilah bahasa Aramaik berkembang
menjadi bahasa utama masyarakat Mesopotamia dan menembus Imperium Assyria dan
Babylonia. Sebagai bahasa yang terus berkembang, Aramaik mengalami penyesuaian
dengan tradisi lokal. Idiom yang digunakan bercampur dengan budaya setempat.
Begitu pula dialek, pengucapan, dan penulisannya yang tak berhenti pada satu
pakem. Selama 15 abad perjalanannya, bahasa Aramaik terbelah dalam dua aliran
besar, Aramaik Barat dan Aramaik Timur. Aliran ini muncul berdasarkan dialek
utama masyarakat yang menggunakannya.
Aramaik Barat bersandar pada dialek Yahudi yang berkembang di Yerusalem, Talmud, dan Talgum. Sedangkan Aramaik Timur muncul berdasarkan dialek Syriak di wilayah Assyria, Kaldynia, Babylonia, dan Mundai. Ada beberapa fase perkembangan bahasa Aramaik. Fase keempat, antara abad ke-2 sampai ke-7, yang disebut Aramaik Mutakhir. Fase terakhir inilah yang diyakini sebagai bahasa sehari-hari Yesus selama hidupnya. Fase ini diyakini pula sebagai fase puncak perkembangan. Bahasa Aramaik menjadi bahasa utama spiritual dan intelektual penganut agama samawi alias kaum Semit masa itu. Sebagaimana bahasa Ibrani bagi Yahudi dan bahasa Arab bagi penganut Islam. "Tiga bahasa itu menjadi bahasa spiritual tiga agama Semit karena berasal dari rumpun yang sama," kata Franz Rosenthal, profesor studi bahasa kuno dalam Journal Near Eastern. Jangan heran jika tiga bahasa tersebut punya kemiripan dari berbagai sisi. Huruf dalam bahasa Aramaik dan Ibrani punya beberapa kemiripan bentuk. Beberapa huruf bisa disambung dengan huruf lain untuk membentuk kata. Hal serupa juga bisa ditemukan dalam bahasa Arab. Kosakata yang dimiliki tiga bahasa ini juga berdekatan. Kata "tidak" dalam bahasa Aramaik disebut "la". Sama persis dengan kosakata Arab. Beberapa kosakata Arab dan Ibrani juga punya kemiripan. Bangsa Israel dalam bahasa Arab disebut "bany Israil". Sedangkan Ibrani menyebutnya "benei Yisra'il." Dalam perkembangan selanjutnya, bahasa Aramaik lambat-laun berkurang. Skala penggunaannya juga menyempit pada ritual peribadatan yang bersumber dari Kitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Aramaik. Kini bahasa Aramaik "cuma" menjadi wilayah kajian tentang peradaban Mediterania. Namun, bukan berarti ia punah sama sekali. Harian The Christian Science Monitor, 29 Januari 2004, menemukan fakta menarik. Bahasa Aramaik ternyata masih digunakan dalam ritual peribadatan 130 tokoh Katolik Maronit di Kormakiti, Siprus. Mereka tetap mendaras doa sebagaimana bahasa yang digunakan Yesus semasa hidup. Dialek mereka terpengaruh dialek Arab sehingga bahasa Aramaik dari Kormakiti ini disebut gaya Arab Maronit Siprus.
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang IPTEK
Peradaban Mesopotamia telah
memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sejak
didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan tersebut
tampak dalam bidang-bidang berikut :
· Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya
menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu
bata dan tanah liat.
· Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam
dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya.
Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga,
serta perhiasan dari emas.
· Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin
Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia.
· Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal
dengan “taman gantung”, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia
· Kewujudan Sistem Tulisan Sistem pendidikan telah
melahirkan juru tulis, Epik Gilgamesh merupakan hasil kesusasteraan yang tertua
di dunia serta mengandungi falsafah dan cara hidup orang Mesopotamia.
· Perkembangan ilmu astronomi, Perkembangan ilmu
matematik dan geometri, Menggunakan jalan laut, menciptakan kalender
berdasarkan sistem solar yang mengandungi 12 bulan dalam satu tahun.
· Perkembangan ilmu perobatan, Kerajaan Assyria
mementingkan kesihatan anggota tenteranya 500 jenis 0bat-0batan termasuk herbal
dan ramuan perobatan, serta cara mengobati.
Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Politik
Bentuk bangsa adalah “Negara Kota” yang masing-masing Negara kota dipimpin oleh seorang raja. Sebagaimana telah disinggung di muka, masing-masing raja memilki otoritas penuh baik sebagai pemimpin politik, supervisor irigasi maupun pemimpin keagamaan. Mungkin lebih tepat bangsa Sumeria menganut sistem pemerintahan dan bentuk negara “kondefenderasi terbuka”. Persatuan diperlukan hanya dalam bidang militer ketika mendapatkan serangan dari luar. Namun tidak jarang juga terjadi persaingan dan ingin saling menguasai di antara Negara-negara kota sendiri. Sebagai contoh ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di bawah kekuasaan tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik. Sebagian besar penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai budak yang hidup dalam sebuah tirani yang secara terpaksa harus rela menerima setiap kehendak raja. Raja berkedudukan sebagai dewa yang memerintah manusia di bumi. Kebebasan intelektual hanya sedikit diberikan.
Hubungan Peradaban Mesopotamia
dengan Peradaban/Kerajaan Lain
Kerajaan
Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan
Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia
berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ±
97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak
selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan.
Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi
terkenal sebagai pembuat Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang
tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat,
maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang
ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan,
misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras,
contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh
dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian
keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi
meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa
Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada masa pemerintahan
Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang
wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur
di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan
akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit).
Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar