KESATUAN FILSAFAT
- LATAR BELAKANG
Filsafat tidak memberikan petunjuk-petunjuk
untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, juga tidak melukiskan tekhnik
baru untuk membuat bom atom. Sebenarnya jika dalam filsafat anda mencari
jawaban yang terakhir terhadap persoalan yang anda hadapi yakni jawaban yang
disepakati oleh semua filsuf sebagai hal yang benar, maka anda akan bersedih
hati dan kecewa.
Setelah lama mempelajari filsafat anda akan
dapat menyusun suatu system filsafat yang didalamnya anda dapat menempatkan
persoalan-persoalan yang anda hadapi dan memberikan jawaban-jawaban yang
kiranya sah.
Anda pun terbiasa mengadakan
penalaran-penalaran secara tetap, dan memurnikan pikiran-pikiran secara tetap
pula. Sehingga anda akan siap mendapati
bahwa penyelesaian anda sering tidak memadahi dan bersifat sementara, serta
tidak diterima oleh banyak orang.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa
tujuan filsafat adalah pengumpulan pengetahuan
manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam
bentuk yang sistematis.
Dalam makalah ini peulis hendak membahas
tentang “Kesatuan Filsafat” dengan harapan mampu menjawab tantang kebimbangan
pembaca mengenai filsafat-filsafat yang telah ada dan telah menjadi panutan
hidup kita bersama dalam bernegara, seperti pancasila misalnya.
- PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas maka penulis hendak mengangkat
permasalahan yang ada, yaitu:
1.
Apakah pengertian dari filsafat?
2.
Apa yang dimaksud dengan kesatuan
filsafat?
- PEMBAHASAN
1.
Filsafat
a.
Pengertian Filsafat
Filsafat sering kita dengar, namun pengertiannya belum
tentu sesuai dengan arti yang sebenarnya. Pengertian filsafat antara satu tokoh
dengan tokoh yang lainpun tidak sama.
Sebagaimana arti filsafat yang kita ketahui adalah suatu
pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu seperti filsafat
pancasila dan filsafat islam.[1]
Filsafat sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia,
yang kemudian orang menyebutnya dengan filsafat. Menurut Prof. Dr. Harun
Nasution kata filsafat dari
bahasa Yunani yaitu philein dan sophos yang artinya cinta
dan hikmah (wisdom).
Dari pengertian filsafat secara etimologi, maka filsafah
mengandung arti:
1)
Pengetahuan tentang hikmah
2)
Pengetahuan tentang prinsip atau
dasar-dasar
3)
Mencari kebenaran
4)
Membahas dasar-dasar dari apa yang
dibahas.[2]
Adanya pengertian yang bermacam-macam tersebut maka
terdapat pengertian lain yaitu:
الفلسفة
: الحكمة
التّأنق فى المسا ئل العلمية وتفنن
فيها علم الاشياء بمبادئها وعللها
الاولى
Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas dan
dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.[3]
b.
Ciri-ciri Pikiran kefilsafatan
Pikiran kefilsafatan terdapat beberapa jenis yakni:
1)
Suatu bagan konsepsional
Sebagai konsekuensi dari filsafat sebagai suatu bagan
yang konsepsional adalah seorang filsuf tidak hanya membicarakan dunia
yang ada disekitarnya dan dunia yang ada dalam dirinya sendiri, namun juga
membicarakan perbuatan berpikir itu sendiri.
2)
Sebuah system filsafat harus
bersifat koheren
Disini yang dimaksud keheren adalah runtut, yaitu
sebuah pemikiran filsafat harus bersifat runtut
3)
Filsafat merupakan pemikiran secara
rasional
Filsafat merupakan pemikiran secara rasional
adalah bagan yang bagiannya secara logis
berhubungan satu dengan lainnya.
4)
Filsafat merupakan pemikiran
secara rasional filsafat senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif)
Maksud dari komprehensif adalah tidak ada sesuatupun
yang berada diluar jangkauannya.
5)
Suatu pandangan dunia
Filsafat sebagai pandangan dunia secara singkat yang dimaksud adalah memberi
pemahaman segenap kenyataan dengan jalan menyusun suatu pandangan dunia.[4]
2.
Kesatuan Filsafat
a.
Pengertian kesatuan filsafat
Kata kesatuan berasal dari kata dasar satu
yang mendapatkan imbuhan ke-an yang berarti bersatunya beberapa unsur. Filsafat
sendiri adalah pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu.
Jadi kesatuan filsafat adalah bersatunya
pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa filsafat dapat ditinjau dari tinjauan ontology, epistemology, aksiologi
dan sebagainya. Ketika filsafat-filsafat itu digabungkan akan menjadi sebuah
produk yang dapat menjadi sebuah pandangan hidup atau tujuan hidup dari
sekelompok orang atau golongan.
b.
Contoh kesatuan filsafat
Contoh yang dapat kita ketahui bersama dari kesatuan
filsafat siantaranya filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan filsafat Islam.
Filsafat-filsafat tersebut tidak hanya terdiri dari satu pandangan hidup atau
satu unsur filsafat saja , namun gabungan dari beberapa unsur filsafat.
Sebagai kesatuan filsafat pancasila mempunyai isi yang
abstrak umum dan universal. Yang dimaksud disini adalah pancasila sebagai
filsafat yang secara operasional telah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
melainkan sebagai pengertian pokok yang dipergunakan untuk merumuskan
masing-masing silanya.[5]
- KESIMPULAN , SARAN DAN PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan uraian makalah
diatas adalah:
a.
Filsafat adalah pandangan hidup
yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu
b.
Kesatuan filsafat adalah
bersatunya pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu
c.
Contoh dari kesatuan filsafat
diantaranya filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan filsafat agama
2.
Saran
Setelah membahas tentang makalah mengenai kesatuan
filsafat penulis ingin memberikan saran kepada pembaca budiman, sebaiknya dalam
membuat sebuah pandangan hidup yang bernilai atau filsafat kita senantiasa
memperhatikan unsur dan tinjauan dari filsafat tersebut. Apakah sudah mampu
mewakili dari kesemuaan aspek yang ada.
3.
Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca budiman. Disini penulis merasa masih banyak sekali
kekurangan dalam makalah ini, yang mana hal itu terjadi karena keterbatasan
pengetahuan penulis sendiri. Maka dari itu segala bentuk kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan, guna perbaikan
makalah-makalah selanjutnya. Atas kritik dan sarannya penulis haturkan banyak
terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta , 1973
Jalaludin, Filsafat Pendidikan (Manusia, filsafat dan Pendidikan),
PT Raja grafindo persada, Jakarta 2001
Kattsoff. Louis O, Elements of Philosophy, The Ronald Press
Company,New York 2004
Zuhairin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta , Bumi Aksara, 1995
[1]
Zuhairin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta , Bumi Aksara, 1995, hlm. 3
[2]
Ibid, hlm 4
[3]
Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta , 1973.
[4]
Louis O Kattsoff, Elements of Philosophy, The Ronald Press Company,New York 2004,
p 7-12
[5]
Jalaludin, Filsafat Pendidikan (Manusia, filsafat dan Pendidikan), PT Raja grafindo persada, Jakarta 2001, hlm
173
Tidak ada komentar:
Posting Komentar