Rabu, 13 Februari 2013

kesatuan filsafat


KESATUAN FILSAFAT



  1. LATAR BELAKANG
Filsafat tidak memberikan petunjuk-petunjuk untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, juga tidak melukiskan tekhnik baru untuk membuat bom atom. Sebenarnya jika dalam filsafat anda mencari jawaban yang terakhir terhadap persoalan yang anda hadapi yakni jawaban yang disepakati oleh semua filsuf sebagai hal yang benar, maka anda akan bersedih hati dan kecewa.
Setelah lama mempelajari filsafat anda akan dapat menyusun suatu system filsafat yang didalamnya anda dapat menempatkan persoalan-persoalan yang anda hadapi dan memberikan jawaban-jawaban yang kiranya sah.
Anda pun terbiasa mengadakan penalaran-penalaran secara tetap, dan memurnikan pikiran-pikiran secara tetap pula. Sehingga anda  akan siap mendapati bahwa penyelesaian anda sering tidak memadahi dan bersifat sementara, serta tidak diterima oleh banyak orang.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa tujuan filsafat adalah pengumpulan pengetahuan  manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk yang sistematis.
Dalam makalah ini peulis hendak membahas tentang “Kesatuan Filsafat” dengan harapan mampu menjawab tantang kebimbangan pembaca mengenai filsafat-filsafat yang telah ada dan telah menjadi panutan hidup kita bersama dalam bernegara, seperti pancasila misalnya.



  1. PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas maka penulis hendak mengangkat permasalahan yang ada, yaitu:
1.      Apakah pengertian dari filsafat?
2.      Apa yang dimaksud dengan kesatuan filsafat?

  1. PEMBAHASAN
1.      Filsafat
a.       Pengertian Filsafat
Filsafat sering kita dengar, namun pengertiannya belum tentu sesuai dengan arti yang sebenarnya. Pengertian filsafat antara satu tokoh dengan tokoh yang lainpun tidak sama.
Sebagaimana arti filsafat yang kita ketahui adalah suatu pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu seperti filsafat pancasila dan filsafat islam.[1]
Filsafat sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang kemudian orang menyebutnya dengan filsafat. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution  kata filsafat dari bahasa Yunani yaitu philein dan sophos yang artinya cinta dan  hikmah (wisdom).
Ada juga yang berpendapat bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab yakni dari kata falsafah, dan masih banyak lagi pengertian-pengertian yangn lain.
Dari pengertian filsafat secara etimologi, maka filsafah mengandung arti:
1)            Pengetahuan tentang hikmah
2)            Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
3)            Mencari kebenaran
4)            Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas.[2]
Adanya pengertian yang bermacam-macam tersebut maka terdapat pengertian lain yaitu:
الفلسفة :  الحكمة  التّأنق فى المسا  ئل العلمية وتفنن فيها  علم الاشياء بمبادئها  وعللها  الاولى
Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.[3]

b.      Ciri-ciri Pikiran kefilsafatan
Pikiran kefilsafatan terdapat beberapa jenis yakni:
1)      Suatu bagan konsepsional
Sebagai konsekuensi dari filsafat sebagai suatu bagan yang konsepsional adalah seorang filsuf tidak hanya membicarakan dunia yang ada disekitarnya dan dunia yang ada dalam dirinya sendiri, namun juga membicarakan perbuatan berpikir itu sendiri.
2)      Sebuah system filsafat harus bersifat koheren
Disini yang dimaksud keheren adalah runtut, yaitu sebuah pemikiran filsafat harus bersifat runtut
3)      Filsafat merupakan pemikiran secara rasional
Filsafat merupakan pemikiran secara rasional adalah  bagan yang bagiannya secara logis berhubungan satu dengan lainnya.
4)      Filsafat merupakan pemikiran secara rasional filsafat senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif)
Maksud dari komprehensif adalah tidak ada sesuatupun yang berada diluar jangkauannya.
5)      Suatu pandangan dunia
Filsafat sebagai pandangan dunia  secara singkat yang dimaksud adalah memberi pemahaman segenap kenyataan dengan jalan menyusun suatu pandangan dunia.[4]

2.      Kesatuan Filsafat
a.       Pengertian kesatuan filsafat
Kata kesatuan berasal dari kata dasar satu yang mendapatkan imbuhan ke-an yang berarti bersatunya beberapa unsur. Filsafat sendiri adalah pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu.
Jadi kesatuan filsafat adalah bersatunya pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa  filsafat dapat ditinjau dari  tinjauan ontology, epistemology, aksiologi dan sebagainya. Ketika filsafat-filsafat itu digabungkan akan menjadi sebuah produk yang dapat menjadi sebuah pandangan hidup atau tujuan hidup dari sekelompok orang atau golongan.

b.      Contoh kesatuan filsafat
Contoh yang dapat kita ketahui bersama dari kesatuan filsafat siantaranya filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan filsafat Islam. Filsafat-filsafat tersebut tidak hanya terdiri dari satu pandangan hidup atau satu unsur filsafat saja , namun gabungan dari beberapa unsur filsafat.
Sebagai kesatuan filsafat pancasila mempunyai isi yang abstrak umum dan universal. Yang dimaksud disini adalah pancasila sebagai filsafat yang secara operasional telah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan sebagai pengertian pokok yang dipergunakan untuk merumuskan masing-masing silanya.[5]

  1. KESIMPULAN , SARAN DAN PENUTUP
1.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan uraian makalah diatas adalah:
a.       Filsafat adalah pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu
b.      Kesatuan filsafat adalah bersatunya pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu
c.       Contoh dari kesatuan filsafat diantaranya filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan filsafat agama

2.      Saran
Setelah membahas tentang makalah mengenai kesatuan filsafat penulis ingin memberikan saran kepada pembaca budiman, sebaiknya dalam membuat sebuah pandangan hidup yang bernilai atau filsafat kita senantiasa memperhatikan unsur dan tinjauan dari filsafat tersebut. Apakah sudah mampu mewakili dari kesemuaan aspek yang ada.

3.      Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca budiman. Disini penulis merasa masih banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, yang mana hal itu terjadi karena keterbatasan pengetahuan penulis sendiri. Maka dari itu segala bentuk kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan, guna perbaikan makalah-makalah selanjutnya. Atas kritik dan sarannya penulis haturkan banyak terimakasih.


























DAFTAR PUSTAKA


Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1973

Jalaludin, Filsafat Pendidikan (Manusia, filsafat dan Pendidikan),  PT Raja grafindo persada, Jakarta 2001

Kattsoff. Louis O, Elements of Philosophy, The Ronald Press Company,New York 2004

Zuhairin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995




























 



[1] Zuhairin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995, hlm. 3
[2] Ibid, hlm 4
[3] Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.
[4] Louis O Kattsoff, Elements of Philosophy, The Ronald Press Company,New York 2004, p 7-12
[5] Jalaludin, Filsafat Pendidikan (Manusia, filsafat dan Pendidikan),  PT Raja grafindo persada, Jakarta 2001, hlm 173

Tidak ada komentar:

Posting Komentar