Rabu, 13 Februari 2013

OBAT TANAMAN HERBAL


I.       PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kesehatan memang sesuatu yang sangat mahal, namun sebagian besar orang tidak menghiraukan hal tersebut. Seseorang biasanya akan rela mengeluarkan biaya yang banyak demi kesehatan.
Akhir-akhir ini pemerintah telah memberikan pengobatan gratis pada masyarakat kurang mampu, namun ironisnya masih banyak masyarakat yang mempercayai berbagai pengobatan yang bersifat magic. Fenomena ini mengingatkan kita kepada dukun cilik Ponari dari Jawa Timur, dengan maraknya pengobatan gratis di pukesmas dan rumah sakit, namun aksi Ponari sangat menyita perhatian banyak masyarakat Jawa Timur, bahkan sampai di luar Jawa timur.
Hal ini membuktikan bahwa program pemerintah tentang pengobatan gratis bagi orang tidak mampu belum merata bahkan mungkin masyarakat banyak yang belum bias merasakannya.
Sebenarnya terdapat banyak cara pengobatan terahadap berbagai penyakit yang dapat kita lakukan selain ke dokter, pukesmas atau rumah sakit. Keadaan Negara kita yang kaya akan rempah-rempah sangat menguntungkan bagi mereka yang kreatif dan mengetahui berbagai manfaat dari masing-masing rempah-rempah tersebut terutama yang berkaitan dengan kesehatan.
Apalagi ditambah dari penemuan tanaman obat dan resep nenek moyang yang sangat banyak dari berbagai jenis tanaman obat yangada disekitar kita.
Dalam makalah ini penulis hendak menguak berbagai jenis tanaman oabat dan rempah-rempah yang banyak sekali disekitar kita dalam kegunaannya dibidang penyembuhan penyakit atau kesehatan.
  1. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai penulis dalam makalah ini antara lain:
1.      Menjadikan masyarakat sadar akan kegunaan tanaman atau rempah-rempah yang berada disekitarnya untuk obat tradisional.
2.      Meminimalisir kecenderungan masyarakat terhadap rumah sakit.
3.      Memberikan informasi kepada pembaca tentang kegunaan atau manfaat beberapa tanaman obat
  1. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.      Masyarakat dapat menciptakan obat sendiri dengan biaya murah dan lebih aman.
2.      Terhindarnya masyarakat dari bahaya bahan obat yang berfifat kecenderungan.
3.      Dengan menggunakan tanaman obat kita dapat menyembuhkan penyakit dengan aman dan biaya yang rendah





II.          TINJAUAN PUSTAKA

Banyak sekali tanaman obat yang ada disekitar kita, namun kadang kita tidak tahu bagaimana memanfaatkan tanaman tersebut sebagai obat, bahkan banyak diantara kita yang tidak menahu tentang apakah tanaman yang ada tersebut dapat digunakan sebagai tanaman obat.
Diantara tanaman-tanaman yang dapat kita gunakan sebagai obat diantaranya adalah:
A.    JAHE
Gambar Jahe
1.      Nama latin : zingiber officinale Rosc
2.      Nama loka : Jahe
3.      Diskripsi
Dari mana jahe diperoleh? Bahan itu diambil dari umbi semak Zingiber officinale, yang tinggi “batang”-nya hanya bisa 60 cm. Batangnya boleh dikatakan batang bohong, karena tersusun dari pelepah daun yang susul-menyusul, membentuk rangkaian panjang . Daunnya sendiri berselang-seling teratur, membentuk dua barisan, kecuali daun paling atas yang melambai-lambai sendirian dibawah tanah, tanaman itu membentuk umbi suversif, berwarna kuning agak cokelat muda.
Umbi jahe  bukannya muncul dari pangkal batang, tapi dari akar tinggal yang merayap kesamping.Umbi akar tinggal demikian dikenal sebagai umbi rimpang. Sepintas lalu seperti tangan yang berjari-jari bentuknya, dan aneh sekali hanya bercabang dalam satu bidang, sehingga memberi kesan digencet sampai gepeng.
Ia diliputi lapisan jaringan gabus yang tebal, dan dibawah lapisan inilah kita temukan sejumlah sel diantara jaringan parenchym, yang menghasilkan minyak atsiri berbau sedap, khas jahe. Tapi bersamanya juga ikut nebeng dua jenis keton pedas yang menggigit.
Lahan yang digunakan sebagai kebun jahe itu cukup berhumus dan cukup tersinari matahari. Jadi pembentukan umbi rimpangnya bisa sempurna. Memang tidak perlu seluruh lahan dikerjakan. Cukup satu jalur penanaman saja selebar 0,5 m, yang digali dengan cangkul sedalam 1 m, pada musim kemarau dibulan juli atau agustus.
4.      Ciri-ciri tanaman herbal jahe : Batang basah, tinggi sampai 60 cm, dimana -mana didaerah tropis dan suptropis.
5.      Kandungan zat yang terkandung didalam  herbal jahe ini : Gingerol, minyak terbang kuning, kental tjair (minyak jahe)
6.      Resep yang menggunakan tanaman jahe sebagai obat herbal :
a.         Masuk angin / sakit kepala : Seibu jari jahe tua, cuci, memarkan. Rebus dengan 2 gelas air dan sedikit gula aren selama 15 menit, saring. Diminum hangat.
b.      Batuk / megeluarkan gas dari perut / mabuk perjalanan : Seibu jari jahe, cuci, memarkan. Rebus dengan 2 gelas air sampai air tinggal segelas. Minum sekaligus.
c.         Mual : Seibu jari jahe,cuci, memarkan. Seduh dengan segelas air. Beri sedikit asam jawa dan gula batu. Aduk sampai  gula batu larut. Saring. Minum hangat sekaligus.
d.      Rematik / nyeri pinggang : Jahe sebesar 2 ibu jari. Cuci, lumatkan dan beri sedikit eaude cologne. Gosokkan kebagian yang nyeri.
e.          Terkilir : Jahe sebesar 2 ibu jari. Cuci, parut, beri sedikit garam. Tempelkan kebagian yang terkilir. Lakukan 2x sehari.
f.          Panu : Jahe sebesar 2 ibu jari dan segenggam daun turi dicuci bersih. Lumatkan dan tempelkan pada panu.
g.      Gatal akibat gigitan serangga : Jahe dicuci bersih. Lumatkan dan gosokan kebagian yang gatal.
h.      Cacing gelang : 60 g jahe segar. Cuci, lumatkan, beri segelas air. Saring. Beri sesendok makan madu. Aduk. Ramuan ini cukup untuk diminum 3x sehari.
B.     BENGLE
Gambar Bengle
1.      Nama latin : Zingiber Cassummunar roxb.
2.      Nama lokal : Pandhiyang, Bengle, Panglay.
3.      Diskripsi tanaman : Tanaman ini termasuk tanaman yang mudah tumbuh. Bisaditemukan hingga diketinggian 1300 m diatas permukaan laut. Tanaman ini juga mudah ditemukan diseluruh daerah. Tanaman ini banyak ditanam dipekarangan warga masyarakat. Dalam pengembangbiakan/penanamannya bisa digunakan rimpang yang sudah tua dan terdapat mata tunas.
4.      Ciri-ciri tanaman herbal bengle adalah sebagai berikut  :
a.          Batang basah, menjadi rumpub yang rapat dan tingginya bisa mencapai 1,5 M.
b.      Rimpang : Rimpang Bengle ukurannya lebih besar dari jahe.
c.          Kandungan yang terdapat dalam Bengle adalah : Asam organik, lemak, gom, mineral, albuminoid, terdapat juga damar yang berasa pahit, dan Minyak terbang.
5.      Manfaat bengle sebagai obat herbal :
    1. Untuk obat sakit perut : Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya. Setelah dibersihkan dengan dicuci rebus sampai mendidh selama  1/4  dengan ditambahkan merica. Saring dan ambil airnya untuk diminum.
    2. Sakit Asma, Sakit reumatik dan Cacingan : Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpangnya. Setelah dibersihkan dengan dicuci terlebih dahulu, rebus dengan air sampai mendidih selama setengah jam. Saring dan ambilah airnya untuk diminum.
    3. Demam : Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah rimpangnya. Setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan dicuci, tumbuk rimpang tersebut dan gunakan sebagai kompres.
    4. Sebagai peluruh lemak / pelangsing : Ambil 1/2 jari rimpang bengle. Cuci terlebih dahulu. Kemudian parut dan tambahkan dengan temu hitam tambahkan pula 1 sendok makan air jeruk nipis, juga 2 sendok makan madu aduk hingga merata kemudian peras dan ambil airnya, minum 2 – 3 kali sehari.
C.    BAWANG PUTIH
1.      Nama latin : Allium sativum
2.      Nama lokal : bawang putih, bawang (jawa)
Gambar Bawang Putih
3.      Diskripsi tanaman : Tanaman ini dapat ditanam didaerah dataran yang banyak intensitas cahaya matahari. Termasuh dalam genus aflum. Tanaman ini memiliki umbi berlapis atau bersiung. Bawang putih tumbuh berumpun, memiliki batang semu yang tegak berbentuk seperti pelapah-pelepah daun. Daunnya seperti helai-helai pita .  Akar bawang putih berbentuk serabut-serabut yang setiap umbi terdapat anak umbi atau siung-siung.Tanaman herbal ini termasuk tanaman dataran tinggi namun sekarang muncul juga jenis-jenis jyang bisa dikembangkan didataran rendah.
4.      Khasiat dan kegunaan : Tanaman ini bersifat hipoglikemik  (menurunkan kadar gula dalam darah) dan hipolipidemik (menurunkan kadar lemak darah. Senyawa yang terkandung dalam tanaman ini adalah : Alliin dalam bawang putih yang masih segar, Allicin, Diallyl disulphide (berbau seperti sulphur), Ajoene.  Yang jelas tanaman herbal ini memiliki khasiat 10 kali lebih kuat melawan sakit diabetes ini dibandingkan dengan bawang merah. Namun dianjurkan pula dimakan bersama-sama sehingga memiliki efek yang saling menguatkan. Dianjurkan dimanfaatkan sebagai makanan tambahan bagi penderita diabetes yang dimakan setelah makan. Mengenai berapa jumlah yang diperkenankan, tergantung sesuai kebutuhan setiap individu.
5.      Tanaman ini bisa digunakan sebagai obat herbal . Dibawah ini beberapa khasiat tanaman herbal bawang putih  :
a.         Diabetes : Karena bersifat hipoglikemik, penggunaan sesuai kebutuhan dari setiap pengguna.
b.      Menurunkan kolesterol dalam darah, karena bersifat hipolipidemik.
c.           Menghambat penurunan fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.
d.       Membantu memperlambat proses penuan, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
e.          Mengurangsi stres,  Kecemasan dan depresi.
f.          Mengandung vitamin  A
g.      Mengandung vitamin B.
h.      Mengandung vitamin C.
i.           Bawang putih terdapat juga Potasium.
j.           Mengandung Kalsium.
k.      Terdapat juga zat antioksidan yaitu karoten dan selenium.
l.           Konsumsi  2 – 3  butir (siung) bawang putih dapat mencegah penyakit jantung.
m.    Mengurangi rasa sakit tukak lambung.
n.      Meningkatkan Insulin dalam darah.
o.      Melumpuhkan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
p.      Sebagi zat detoxifier (anti racun),  untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
q.      Menambah nafsu makan bila dimakan dalam kondisi segar.
r.           Mempertahankan  stamina tubuh.
s.          Berkhasiat antimikroba, antitrombotik,antiarthritis, dan sebagai zat antitumor.
D.    PINANG
1.      Nama latin : Arecacatechu
2.      Nama lokal : Pinang
Gambar Pinang
3.      Diskripsi :  Sebagian orang, kalau mendengar istilah pinang, akan ingat pada kiasan”seperti pinang dibelah dua” lalu membayangkan anak kembar, yang apa-apanya persis (kecuali yang tidak). Dari luar kedalam, buah itu tersusun dari kulit licin dan sabut berserabut yang melindungi biji tunggal yang lebih kurang agak seperti telur lonjong juga. Dinding biji ini bergambar seperti jala. Sebenarnya ya biji inilah yang sesudah digunting menjadi cuilan kecil-kecil dengan gunting pinang, dipakai sebagai ramuan makan sirih. Jelas bukan buahnya yang terdiri atas sabut berkulit hijau (kalau masih muda), kuning (kalau sudah masak), atau merah cokelat (kalau sudah tua) itu yang dimakan. Namun, naga-naganya kita belum waktunya membetulkan nenek moyang kita yang”makan buah pinang”itu sebagai”makan biji pinang”. Buah itu dihasilkan oleh pohon yang batangnya lurus tinggi semampai. Daunnya yang bersirip agak melengkung membentuk tajuk diujung batang, bagus sekali. Dulu, ketika nenek moyang kita belum mengenal pinang merah dan jenis-jenis palem hias lainnya, pinang sirih arecacatechu masih banyak dipakai sebagai penghias kebun pekarangan. Sebagai tanaman yang agak kekeringan, pinang sirih ini sesuai sekali dengan keadaan halaman kota-kota besar yang lupa disiram daripada sering dingat. Daerah asal Arecacatechu tidak begitu jelas. Ada yang menulis semenanjung tanah melayu, ada yang menduga Filipina. Tapi anehnya, hutan pinang dulu justru ditemukan luas sekali di Aceh dan Sumatra utara,sampai pantai utara Aceh dulu terkenal sebagai pantai pinang. Barangkali ujung utara Sumatra itu dulu-dulunya juga masih menyatu dengan semenanjung tanah melayu berikut pulau pinangnya, ketika biji pinang purba mulai menyebar.
4.      Manfaat dari pinang muda oleh industriawan adalah sebagai sumber bahan baku cat arecared, pemerah kain katun.
5.      Resep pinang untuk mengatasi berbagai penyakit sebagai obat herbal yaitu :
a.          Cacingan : biji pinang 1/4, umbi temu lawak 1/2 jari (1 jari sama dengan panjang jari orang normal antara 6-8 cm), kunyit  1/2 jari, akar delima 1 jari, daun ketepeng 4 helai, kulit pulasari 1/2 jari, dan gula aren 3 jari. Semuanya dicuci dan dipotong seperlunya kemudian direbus dengan air bersih 1 1/2 gelas bersama biji mentimun 1 sendok teh dan buah adas 1/2 sedok teh, sampai air rebusan itu tinggal 3/5-nya.sesudah dingin disaring, lalu diminum sekali sehari sebanyak 3/5 gelas itu.
b.      Kudis : biji pinang 1, biji kembang pulu 2, kulit batang tanjung 1 1/2 jari, kulit batang turi 2 jari, umbi temu ireng 1 1/2 jari, dicuci bersih dan ditumbuk halus, lalu diremas dengan minyak kelapa 5 sendok makan, untuk kemudian digosokkan.
c.          Disentri : 1 biji pinang ditumbuk, lalu diseduh dengan 1 gelas air panas selama beberapa jam. Setelah itu airnya diminum. Lakukan 2x sehari.
d.      Difteri : 1 biji pinang ditumbuk halus, lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas. Campurkan 1 sendok makan madu. Saat ramuan suam-suam kuku gunakan untuk berkumur, lalu sedikit demi sedikit ditelan. Lakukan 3x sehari, masing-masing 1 sendok makan.
e.         Batu ginjal : Kepala putik, tongkol muda, dan daun pinang dicampur dengan 1 tanaman meniran, lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Minum ramuan ini setelah dingin 2x sehari, masing-masing 1/2 gelas.
f.         Sariawan : 1 biji pinang, 1  jari temu kunci diiris-iris, dikunyah-kunyah selama 5 menit.kemudian buang ampasnya.
g.      Mimisan : 1/3 biji pinang ditumbuk halus, lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas. Masukkan 1 sendok makan madu. Minum ramuan ini 2x sehari.
h.      Perawatan Gigi : Resep I  ; 1/2 biji pinang muda ditumbuk dengan 1 gelas air panas. Setelah agak dingin gunakan untuk berkumur. Resep II ; kunyah biji pinang selama 5 menit, lalu ampasnya buang.

E.     LIDAH BUAYA
1.      Nama latin : Aloevera
2.      Nama lokal : lidah buaya
3.      Diskripsi : Masyarakat umumnya lebih mengenal (aloevera) untuk perawatan rambut dan kulit. Namun tanaman ini juga diketahui tanaman obat, yakni untuk penurun panas pada anak, obat pencahar. Nyeri lambung (mag), radang tenggorokan,penyembuh luka, dll. seperti halnya tanaman obat lainnya, kanduan zat-zat yang berkhasiat obat didalam lidah buaya ini sulit diisolasi. Kalaupun zat-zat itu bisa diisolasi, khasiatnya akan berkurang, bahkan bisa hilang sama sekali. Karena kandungan zat-zat ini pula,tanaman dari keluarga Liliaceace ini menjadi nilai komersia. Dari sekitar 300 jenis  Aloe, hanya beberapa yang kemudian dikomersialkan, antara lain Aloe vera (Aloe barbadensis) , Aloe pernyi, dan Aloe ferox. Dari ketiganya, Aloe vera mempunyai potensi tertinggi sebagai bahan baku industri farmasi. Untuk tujuan komersial,lidah buaya ditanam pertama kali di Persia, kira-kira pada abad IX. Pengolahan yang dilakukan tidak berubah selama berabad-abad. Pada saat panen, pangkal lidah buaya dipotong untuk diambil cairannya.Lalu cairan itu direbus sampai habis, sehingga diperoleh suatu senyawa menyerupai resin berwarna gelap.Belakangan senyawa ini disebut  Aloe, dan terutama dimanfaatkan sebagai obat pencahar. Selanjutnya lidah buaya dipergunakan secara luas utara dikawasan Laut Tengah, Timur Tengah dan Spanyol, Portugal dan beberapa sengara Karibia.
4.      Berikut ciri-ciri tanaman herbal ini :
a.       Pohon :  Bengkok, berbaring, sebesar jempol.
b.      Daun  : Panjang 1/2 kaki, tepinya berduri kaku, banyak getah, tebal, mudah dibelah, empulur hijau, lendir liat.
c.       Getah : Pahit sedikit, rasanya tak enak, tidak tajam.
d.      Kulit daun : Sangat pahit.
e.       Tempat tumbuh : Perdu basah, ditempat panas.
f.       Kandungan zat didalam tanaman obat ini yaitu : Lignin, saponin senyawa antrakuinon, senyawa kuinon vitamin, senyawa gula enzim dan asam amino.
5.      Berikut penggunan lidah buaya ini sebagai obat herbal yaitu :
a.       Luka bakar/tersiram air panas (ringan). : Cuci bersih daun lidah buaya, lalu kupas dan segera tempelkan pada bagian yang luka.
b.      Bisul : Cuci bersih daun lidah buaya, kupas lumatkan segera, beri garam dan tempelkan pada bisul.
c.       Jerawat/Noda hitam : Cuci daun lidah buaya, kupas dan segera diblender sebanyak 1/5 gelas diaduk dengan bedak dingin (bedak tepung beras) sampai menjadi cairan kental dan laburkan ke wajah. Biarkan selama 30 menit, baru dicuci.
d.      Menyuburkan rambut : Cuci daun lidah buaya, kupas dan segera gosokkan ke kulit kepala yang telah bersih, dikeramas pada sore hari, bungkus rambut dengan kain, bilas rambut keesokan paginya. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.






III.       PEMBAHASAN

Dari tinjauan pustaka diatas jelas sebenarnya masih banyak lagi tanaman obat yang belum penulis uraikan, disebabkan keterabatasan kemampuan penulis sendiri.
Setelah diuraian diatas maka dapat kita ketahui bahwa banyak sekali manfaat yang terkandung dalam berabagai jenis tanaman obat. Dari penyakit dalam sampai perawatan tubuh.
Dengan tanaman obat yang telah kita ketahui nama dan manfaatnya, kita dapat menggunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk manfaat perawatan tubuh kita dapat menggunakan setiap hari tanpa takut akan bahaya alergi atau campuran zat kimia yang membahayakan pengngunanya.











IV.       KESIMPULAN

Dari uraian diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa:
1.      Banyak sekali manfaat tanaman obat yang sebenarnya banyak kita jumpai disekitar kita.
2.      Jahe dapat kita gunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti:   Masuk angin / sakit kepala, Batuk / megeluarkan gas dari perut / mabuk perjalanan,  Mual, Rematik / nyeri pinggang,  Terkilir,   Panu, Gatal akibat gigitan serangga dan Cacing
3.      Bengle dapat kita manfaatkan untuk: Untuk obat sakit perut, Sakit Asma, Sakit reumatik dan Cacingan,Demam dan Sebagai peluruh lemak / pelangsing
4.      Khasiat dan kegunaan bawang putih : Tanaman ini bersifat hipoglikemik  (menurunkan kadar gula dalam darah) dan hipolipidemik (menurunkan kadar lemak darah.
5.      Manfaat dari pinang muda oleh industriawan adalah sebagai sumber bahan baku cat arecared, pemerah kain katun.
6.      Kegunaan lidah buaya diantaranya: untuk Luka bakar/tersiram air panas (ringan), Bisul, Jerawat/Noda dan Menyuburkan rambut




V.          DAFTAR PUSTAKA

http://baitulherbal.com/tanaman-herbal/tanaman-herbal-indonesia-lidahbuaya–-/






Tidak ada komentar:

Posting Komentar