Rabu, 13 Februari 2013

managemen kurikulum


A.          JUDUL
MANAJEMEN KURIKULUM

B.           PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu pilar pokok pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumberdaya manusia yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi kementrian pendidikan nasional tahun 2005.
Visi tersebut tidaklah mudah dilakukan dalam dunia pendidikan di Indonesia, karena kondisi satuan pendidikan pada saat ini masih sangat beragam, dan kebanyakan masih dibawah SNP (Standar Nasional Pendidikan)[1]
Dari pernyataan diatas maka disini manajemen pendidikan sangat diperlukan guna pencapaian SNP tersebut. Sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 SNP meliputi:
1)      Standar Kompetensi Lulusan
2)      Standar isi
3)      Standar pendidikandan tenaga kependidikan
4)      Standar proses
5)      Standar sarana dan prasarana
6)      Standar pembiayaan
7)      Standar pengelolaan
8)      Standar penilaian pendidikan[2]
Dalam memahami dan mengenal berbagai aspek manajemen pendidikan merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru, karena selain sebagai pendidik guru juga bertugas sebagai manajer pendidikan disekolahnya.
Sehubungan dengan itu penulis terdorong untuk membantu guru serta para calon guru untuk memperoleh bekal kopmpetensi tersebut, maka penulis menulis makalah dengan judul “Manajemen Kurikulum”

C.          PERMASALAHAN
Permasalahan yang hendak penulis angkat dalam makalah kali ini antara lain:
1.      Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?
2.      Bagaimanakah organisasi kurikulum itu?
3.      Bagaimanakah struktur program kurikulum?
4.      Apa sajakah kegiatan-kegiatan manajemen kurikulum?

D.          PEMBAHASAN
1.      Pengertian Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata Curir artinya pelari. Kata Curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai ijazah.[3]
Paham terakhir menyebutkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Kadang-kadang orang menyebutnya kurikulum adalah rencana pendidikan dan pengajaran atau lebih singkat lagi program pendidikan. [4]
Terdapat pendapat lain tentang pengertian kurikulum, ketika kurikulum dimasukkan dalam dunia pendidikan maka kurikulum sendiri memiliki arti “Semua pengalaman anak yang menjadi tanggungjawab sekolah atau keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar anak di kelas, tempat bermain dan di luar sekolah.[5]
Jadi disini jelas bahwa pengertian kurikulum serupa ini membatasi pengalaman anak kepada situasi belajar di dalam kelas dan tidak menghiraukan pengalaman-pengalaman edukatif di luar kelas.

2.      Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid. Organisasi ini erat hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan.[6]
Pola-pola organisasi kurikulum sebenarnya banyak macamnya, namun hanya tiga yang kiranya perlu untuk dikemukakan, yaitu:
a.            Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berabagai macam mata perlajaran. Yang terpisah-pisah. Seakan ada pembatas antara mata pelajaran satu dengan lainya.

b.            Correlated Curriculum
Organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu dengan lainnya saling berhubungan. Hal ini sangat bertentangan dengan organisasi kurikulum pertama.
Cara melakukankorelasi kurikulum ini adalah dengan:
1)            Antara dua mata pelajaran  diadakan hubungan secara incidental.
2)            Memperbincangkan masalah-masalah yang timbul dalam pelajaran.
3)            Mempersatukan beberapa pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing.
Dengan melakukan paduan antara beberapa pelajaran (broad field) maka jumlah pelajaran menjadi berkurang, maka dapat dikatakan bahwa broad field sebagai modifikasi dari subject curriculum.

c.             Integrated Curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas antara  berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Manfaat dari integrated curriculum ini antara lain:
1)            Materi yang dipelajari siswa merupakan inti bukan fakta yang terlepas satu sama lain.
2)            Kurikulum ini sesuai dengan pendapat modern tentang belajar.
3)            Memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat.
4)            Dengan rangsangan untuk berfikir sendiri aktivitas siswa maningkat.
5)            Kurikulum ini mudah di sesuaikan dengan minat, kesenangan,  kesanggupan dan kematangan murid. [7]

3.      Struktur Program Kurikulum
Kurikulum pada garis besarnya diperinci dalam beberapa program pendidikan. Untuk sekolah-sekolah umum program pendidikan itu meliputi:
a.       Program pendidikan umum
b.      Program akademis
c.       Program pendidikan keterampilan.[8]
Selanjutnya setiap program diatas mendapatkan alokasi waktu tertentu yakni berapa jumlah jam perminggu.
Sehubungan dengan struktur program ini ada beberapa hal yang perlu dipahami.
a.       GBPP
Ialah ikhtisar dari keseluruhan program pengajaran yang terdiri dari tujuan kurikuler, instruksional dengan ruang lingkup bahan pengajaran yang disusun secara berurutan dan disusun menurut jangka waktu tertentu.
b.      Jam Pelajaran
Waktu pemberian jam pelajaran di sekolah, 45 menit untuk sekolah lanjutan, 30 menit untuk SD kelas 1 dan 2, dan 40 menit untuk SD kelas 3 sampai 6.
c.       Semester
Pemberian waktu satuan pendidikan yang berlangsung selama 120 hari belajar efektif, sedangkan catur wulan adalah dengan rata-rata waktu 80 hari.
d.      Program pendidikan umum
Program pendidikan  yang diberikan kepada semua siswa
e.       Program pendidikan akademis
Program ini adalah program pendidikan yang diperlukan sebagai dasar untuk melanjutkan studi ke tingkat pendidikan selanjutnya.
f.       Program pendidikan keterampilan
Ialah program yang  dapat dipilih siswa, namun ada juga yang terikat.


g.      Program pendidikan kejuruan
Ialah program yang wajib diikuti siswa sesuai dengan jurusannya.[9]

4.      Kegiatan-kegiatan Manajemen Kurikulum
Kegiatan manajemen di titik beratkan kepada usaha pembinaan situasi belajar mengajar di sekolah. Kegiatan dibawah ini termasuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
a.       Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
Kegiatan ini meliputi:
1)      Pembagian tugas mengajar.
Hal ini biasanya dibicarakan dalam rapat guru menjelang permulaan pelaksanan tahun ajaran baru. Tugas yang diberikan kepada guru harus sesuai dengan kompetensinya. Seperti contoh guru lulusan pendidikan Matematika harus mengajar mata pelajaran matematika. Namun dalam keadan kekurangan guru maka satu guru dapat merangkap mengajar lebih dari satu mata pelajaran, seperti guru lulusan pendidikan IPA mengajar pelajaran IPA dan Matematika dan sebagainya.
2)      Pembagian tugas dalam pembinaan ekstra kurikuler.
Ektra kurikuler disini adalah kegiatan diluar ketentuan kurikulum yang berlaku. Seperti Pramuka, UKS, drum band dan sebagainya. Guru pembimbing ekstra ini perlu mendapat persetujuan dari kepala sekolah atau diketahui oleh kepala sekolah untuk mempermudahkan supervise.
3)      Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Kegiatan ini dilakukan diluar jam mengajar. Seperti pembuatan Prota, Promes, Silabus, RPP dan sebagainya. Untuk melaksanakan semua itu perlu mendapat persetujuan kepala sekolah yang tentunya sebelumnya harus dikoordinasikan dengan kepala sekolah.

b.      Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar mengajar.
Kegiatan ini meliputi:
1)      Penyusunan jadwal mengajar
Jadwal pelajaran berguna untuk megetahui apa yang harus diajarkan pada hari tertentu dan jam tertentu. Dalam penyusunan jadwal pelajaran perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)            Antara pelajaran satu dengan lainnya harus ada selingan agar tidak menjenauhkan.
b)            Pelajaran jangan terlalu lama, maksimal 2 jam untuk satu pelajaran yang digabungkan.
c)            Pelajaran yang memerlukan pemikiran ekstra diberikan pada jam permulaan.
d)           Disediakan waktu istirahat.
e)            Jangan sampai kegiatan di suatu kelas mengganggu kelas sebelahnya.
f)             Untuk kelas yang kecil dapat diberikan kegiatan yang sama.

2)      Penyusunan program semester dan program tahunan.
Penyusunan program ini harus disesuaikan dengan jangka waktu tertentu yang berlaku disekolah, mungkin satu semester atau satu catur wulan. Dengan penyusunan program ini  guru dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh kurikulum yang berlaku.


3)      Pengisian daftar kemajuan murid.
Daftar kemajuan kelas dapat berupa buku yang mana berfungsi sebagai supervisi bagi kepala sekolah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan kelas dilihat dari kesesuaiannya dengan kurikulum.

4)      Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauh mana tujuan instruksional telah tercapai. [10]
Tes dalam sekolah dapat dibedakan menjadi ;
a)                                                                           Tes formatif
Tes ini dilakukan setelah satu pokok bahasan selesai.
b)                                                                          Tes sumatif
Tes ini dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang ditentukan.

5)      Laporan hasil evaluasi.
Laporan hasil evaluasi pertama kali diketahui oleh guru, sebagai tangan pertama pemegang data prestasi belajar siswa. Dalam hal ini skor masih mentah, perlu dicari :
a)      Rata-rata kelas
b)      Menghitung prestasi siswa dan menggolongkan apakah siswa tersebut telah berhasil, baik, sedang dan kurang.
c)      Menarik kesimpulan dari nilai tersebut, disini menentukan pelajaran mana saja yang telah berhasil, atau belum berhasil.

Setelah nilai “matang” maka siap silaporkan kepada yang membutuhkan, seperti:
a)      Kepala sekolah.
b)      Orang tua /wali

6)      Kegiatan bimbingan penyuluhan.
Kegiatan ii dilakuan guru untuk memecahkan masalah yang timbul pada diri siswa. Hal-hal yang sangat penting diperhatikan dan mendapatkan bimbingan antara lain:
a)      Kelambatan
Kelambatan disini adalah kelambatan dalam menerima pelajaran dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran.
b)      Kekurangan kemampuan
Yang ditekankan disini adalah kurang mampu dalam berkonsentrasi, kurang mampu mengingat, membaca, berkomunikasi, kreatif dan sebagainya.

c)      Prestasi belajar rendah
d)     Kelainan tingkah laku.

E.           KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari jabaran diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa:
a.       Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata Curir artinya pelari. Kata Curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai ijazah
b.      Pola-pola organisasi kurikulum sebenarnya banyak macamnya, namun hanya tiga yang kiranya perlu untuk dikemukakan, yaitu:
1)      Separated Subject Curriculum
2)      Correlated Curriculum
3)      Integrated Curriculum
c.       Kurikulum pada garis besarnya diperinci dalam beberapa program pendidikan. Untuk sekolah-sekolah umum program pendidikan itu meliputi:
1)      Program pendidikan umum
2)      Program akademis
3)      Program pendidikan keterampilan
d.      Kegiatan manajemen di titik beratkan kepada usaha pembinaan situasi belajar mengajar di sekolah seperti:
1)      Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
2)      Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar mengajar

2.      Saran
Penulis hendak memberikan saran kepada calon guru dan guru serta pembaca budiman, untuk senantiasa melaksanakan manajemen kurikulum yang berlaku guna membangun pendidikan yang lebih baik dan berhasil.

3.      Penutup
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah-Nya kepada penulis penulis dapat menyelesaikan makalah ini,. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,  para calon guru dan guru bangsa. Penulis menyadari sepenuhnya tentang keterbatasan pentusunan makalah ini. Saran dan kritik sangat penulis harapkan guna penyusunan makalah yang lebih baik dikemudian hari.


F.           DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Pendidikan Dasar, Kemendiknas dan Kemenag RI. Materi Pelatihan Sekolah/Madrasah “Peningkatan Manajemen Melalui PenguatanTata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah”. 2011

S Nasution. Asas-asas Kurikulum. Bandung, CV. Yemmars.

Sudjana. Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung, Sinar Baru Algensindo. 2010

Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta, Rineka Cipta, 2010

Sutomo, Manajemen Sekolah, Semarang. UPT MKK UNNES. 2004.





























[1] Dirjen Pendidikan Dasar, Kemendiknas dan Kemenag RI. Materi Pelatihan Sekolah/Madrasah “Peningkatan Manajemen Melalui PenguatanTata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah”. 2011. hlm 3-4
[2] Ibid. hlm 4
[3] Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung, Sinar Baru Algensindo. 2010. hlm 1-2.
[4] Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hlm. 32.
[5] Sutomo, Manajemen Sekolah, Semarang. UPT MKK UNNES. 2004. hlm 22.
[6] Nasution.S. Asas-asas Kurikulum. Bandung, CV. Yemmars, hlm 80.
[7] Suryosubroto, op.cit. hlm 33-35
[8] Ibid. hlm 39
[9] Ibid. hlm 40
[10] Nana Sudjana. Op.cit. hlm 111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar